Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup di zona hijau, naik 0,11% ke posisi 7.681,04 pada perdagangan Kamis (5/9/2024). Rata-rata volume perdagangan (ytd) di indeks mencapai 13,64 miliar saham, dengan rata-rata nilai transaksi sebesar Rp7,3 triliun.
Sepanjang tahun ini atau secara year to date (ytd), indeks telah naik 5,61%. Kenaikan IHSG yang signifikan sepanjang tahun ini, merupakan yang terkencang urutan kelima di wilayah Asia Tenggara atau ASEAN.
Namun, IHSG atau IDX Composite Indeks masih kalah dengan pergerakan indeks di negara-negara tetangga. Seperti, sebut saja FTSE Bursa Malaysia KLCI Indeks, yang telah melesat 14,45% ytd ke posisi 1.664,82, menduduki peringkat ytd nomor satu se-Asia Tenggara.
Disusul oleh VN-Indeks milik Vietnam yang melesat 13,01% ytd ke posisi 1.275,80. Di urutan ketiga ytd tertinggi di ASEAN, ada PSEi Index milik Filipina, yang naik 7,10% ytd ke posisi 6.907,97.
Pergerakan IHSG juga kalah cepat dibanding Straits Times Indeks STI milik Singapura, yang tercatat naik 7,10% ytd ke posisi 3.458,66.
IHSG hanya dapat mengungguli indeks bursa Thailand, yakni SET Index, yang merosot -0,82% ytd ke posisi 1.404,28.
Sementara di wilayah Asia Pasifik, yang terdiri dari 13 indeks, pergerakan IHSG secara ytd menempati posisi ke-8. Indeks di bursa Taiwan, TSE Weighted Index memegang peringkat ytd nomor satu se-Asia Pasifik, dengan kenaikan 18,16% ytd ke posisi 21.187,71.
Di seluruh dunia, yang terdiri dari 36 negara anggota World Federation of Exchanges, pergerakan IHSG secara ytd berada di posisi ke-23. Pergerakan Indeks Turki, Borsa Istanbul 100 Index pun menjadi yang tertinggi di seluruh dunia sepanjang tahun ini, setelah melesat 33,43% ke posisi 9.967,52.