Kelas Menengah RI Terancam Miskin, Coba Belajar Ini dari Jepang

Ilustrasi Kakeibo (Freepik)
Foto: Ilustrasi Kakeibo (Freepik)

Catatan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan penurunan drastis jumlah kelas menengah di Indonesia. Sebanyak 9,48 juta warga kelas menengah rentan ‘turun kasta’ ke kelas menengah rentan hingga kelompok rentan miskin.

Pada 2019 lalu, Indonesia memiliki 53,33 juta penduduk kelas menengah atau sebanyak 21,45%. Jumlah itu menurun menjadi ‘hanya’ 47,85 juta pada 2024 atau tersisa 17,13%.

Berkaca dari hal tersebut, satu cara untuk menjaga kekayaan adalah dengan melakukan pengelolaan uang dengan baik. Pengelolaan keuangan terbaik dan perlu kita contoh berasal dari Jepang. Negara itu memiliki budaya kakeibo, pengelolaan keuangan yang banyak dilakukan oleh ibu rumah tangga.

Kakeibo pertama kali diperkenalkan oleh jurnalis bernama Makoto Hani pada 1992. Kemudian tahun 2017, tren itu kembali populer melalui buku berjudul Kakeibo: The Japanese Art of Saving Money oleh Fumiko Chiba.

Tren ini tidak menggunakan platform online untuk mencatat keuangan. Melainkan menuliskannya secara fisik, sebagai cara mengamati kebiasaan berbelanja.

Salah satu yang dilakukan adalah mempertanyakan banyak pertanyaan sebelum membeli sesuatu. Berikut daftar pertanyaannya:

1. Bisakah saya hidup tanpa barang ini?
2. Berdasarkan situasi keuangan saya saat ini, apakah saya mampu membelinya?
3 Apakah saya akan benar-benar menggunakannya?
4. Apakah saya punya tempat untuk itu?
5. Bagaimana saya pertama kali menemukan barang ini? (Apakah saya melihatnya di Instagram? Apakah saya menemukannya setelah berjalan-jalan di mall karena bosan?)
6 Bagaimana keadaan emosi saya hari ini? (Tenang? Stres? Lega? Merasa buruk tentang diri sendiri?)
7. Bagaimana perasaan saya tentang membelinya? (Senang? Bersemangat? Biasa saja? Dan berapa lama perasaan ini akan bertahan?)

Cara Mengelola Keuangan Ala Kaikeibo

1. Mencatat seluruh pemasukan

Anda perlu mencatat seluruh pemasukan setiap awal bulan. Mulai dari gaji bulanan atau penghasilan tambahan. Tulislah dengan pena atau pensil agar meresapi dengan apa yang dicatat.

2. Nabung Dulu, Baru Alokasi Dana

Kakeibo menyarankan untuk menabung lebih dulu, baru kemudian mengalokasi sisanya ke sejumlah pos pengeluaran. Terdapat empat kategori pos pengeluaran, berikut daftarnya:

* Survival atau kebutuhan pokok seperti biaya makan, tagihan, cicilan, dan kewajiban lainnya.
* Optional atau kebutuhan sekunder mencakup hiburan, makan di luar, dan sebagainya.
* Culture atau kebutuhan untuk tambahan wawasan, contohnya buku, film, majalah, dan lain sebagainya.
* Extra atau pengeluaran lainnya seperti beli kado untuk ulang tahun teman anak, uang melayat tetangga, dan lain sebagainya.

3. Tunggu 24 Jam Sebelum Membeli Barang

Pertimbangkan dengan matang sebelum membeli barang. Pikirkan lebih dulu, setidaknya satu hari setelah melihatnya.

Jangan langsung memutuskan membeli barang setelah melihatnya. Bisa saja barang tersebut tidak terlalu kita butuhkan.

4. Seringlah Cek Saldo Rekening

Mengecek saldo rekening dalam waktu yang sering bisa membantu mengontrol keuangan. Jadi Anda bisa berfokus mengatur jumlah uang yang harus dikeluarkan.

5. Buat Pengingat

Selipkan catatan di dalam dompet untuk mengingatkan soal pengeluaran. Jadi Anda akan mempertimbangkan lebih matang sebelum bertransaksi dan membeli sebuah barang.

6. Hanya Bertransaksi dengan Uang Tunai

Jangan terlalu sering menggunakan pembayaran non-cash seperti kartu debit atau kredit. Bayarlah dengan uang tunai agar sadar nominal yang dikeluarkan.

https://outdoordads.org/
https://jobkadobet.byethost7.com/?i=1
https://kera4dtesting.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*