Jerman serukan proses politik inklusif setelah runtuhnya rezim Assad

Jerman serukan proses politik inklusif setelah runtuhnya rezim Assad

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock. (ANTARA/Anadolu)

Menteri Luar Negeri JermanAnnalena Baerbock menyerukan proses politik yang inklusif di Suriah setelah runtuhnya rezim Assad, dan menekankan perlunya melindungi minoritas etnis dan agama.

“Bagi jutaan orang di Suriah, berakhirnya rezim Assad berarti kelegaan besar pertama setelah kekejaman tak berujung yang dilakukan rezim Assad,” kata Baerbock dalam sebuah pernyataan yang diunggah di X, seraya menekankan perlunya transisi yang cermat.

“Rakyat Suriah layak mendapatkan masa depan yang lebih baik. Mereka telah melalui banyak hal yang mengerikan. Satu generasi telah tumbuh di bawah ancaman pengungsian, perang, kesulitan dan kekurangan dalam hal kemanusiaan secara terus menerus,” tambah dia.

Baerbock menggarisbawahi bahwa Bashar al-Assad harus dimintai pertanggungjawaban atas kejahatan rezim tersebut. “Ratusan ribu warga Suriah telah tewas dalam perang saudara, jutaan orang telah melarikan diri. Assad telah membunuh, menyiksa, dan menggunakan gas beracun untuk melawan penduduknya sendiri,” kata dia.

Jerman, yang menampung hampir satu juta pengungsi Suriah, memantau dengan saksama perkembangan terkini saat pasukan oposisi meluncurkan serangan kilat, merebut kota-kota utama dan ibu kota Damaskus hanya dalam 10 hari.

Kemajuan pesat, yang didukung oleh unit-unit militer yang membelot, menyebabkan runtuhnya rezim Assad setelah 13 tahun perang saudara.

Baerbock mengimbau semua pihak “untuk memenuhi tanggung jawab mereka terhadap seluruh warga Suriah,” dan meluncurkan proses politik yang inklusif yang akan memastikan perlindungan bagi minoritas etnis dan agama, dan menciptakan keseimbangan antara kelompok-kelompok tersebut di masa pemerintahan mendatang.

“Jika para aktor utama, baik eksternal dan internal, akhirnya bertindak demi kepentingan rakyat di Suriah, jalan menuju perdamaian yang telah lama ditunggu-tunggu dapat dimulai,” katanya, seraya mengutip Resolusi Dewan Keamanan PBB 2254 sebagai dasar untuk proses transisi negara itu.

Baerbock menggarisbawahi pentingnya dukungan Internasional untuk proses politik tersebut, seraya mencatat bahwa Jerman berkoordinasi erat dengan PBB, mitra Barat, dan pemain regional utama seperti Turki untuk memastikan transisi yang stabil dan damai di Suriah. https://newsports.id/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*