Bos Asuransi Ditembak Mati Pakai AI Buat Tolak Klaim Sebanyak Mungkin

Gambar individu yang dicari terkait investigasi penembakan yang menewaskan Brian Thompson, CEO unit asuransi UnitedHealth, terlihat dalam gambar diam dari video pengawasan yang diambil di luar sebuah hotel di kawasan Manhattan, New York City, AS, 4 Desember 2024. (Handout via REUTERS)

Setahun sebelum ditembak mati di depan hotel, CEO United Healthcare Brian Thompson digugat karena menerapkan sistem penolakan klaim asuransi yang sangat kejam.

Pada November 2023, pewaris dua orang pemilik premi asuransi United Healthcare (UHC) menggugat perusahaan tersebut. UHC dituduh menggunakan algoritma kecerdasan buatan (AI) untuk menolak, bahkan merevisi klaim asuransi yang sudah disetujui oleh dokter.

Algoritma tersebut diberi nama nH Predict. Sistem komputer ini disebut punya kecenderungan untuk melakukan kesalahan (error) hingga 90 persen. Keluarga dua pemegang premi yang meninggal karena klaim asuransinya ditolak menyatakan UHC tahu soal tingkat error tersebut.

Gugatan tersebut memicu kemarahan publik atas kecenderungan UHC untuk menolak asuransi serta menimbulkan spekulasi motif pembunuh terkait dengan kemarahan soal asuransi UHC.

Identitas pembunuh Thompson dan motifnya sampai saat ini belum terungkap. Beberapa laporan menyebut ia menuliskan kata “ditolak”, “bertahan”, dan “digulingkan” di selongsong peluru yang digunakan untuk menembak bos asuransi tersebut.

Kabar tersebut membuat banyak orang menghubungkan pembunuhan Thompson dengan penolakan klaim asuransi. Respons netizen soal pembunuhan online juga menggambarkan kemarahan warga AS atas tingkah laku perusahaan asuransi AS,

Futurism mencoba bertanya soal penggunaan algoritma tersebut kepada UHC. Namun, UHC tidak memberikan pernyataan apapun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*